This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Kamis, 26 Juli 2012

Mata Pelajaran Sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)


69. Mata Pelajaran Sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

A.  Latar Belakang


Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai  ilmu pengetahuan murni (pure science)  bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Sosiologi  mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi  adalah  cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secara teoretis sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup demokratisasi, desentralisasi dan otonomi, penegakan HAM, good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat, dan masyarakat yang demokratis.

Pembelajaran sosiologi  dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan  pemahaman fenomena kehidupan sehari-hari.  Materi pelajaran mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat.  Mata pelajaran Sosiologi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari IPS, sedangkan pada tingkat pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri.

B.  Tujuan 

Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.      Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial,  lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai dengan terciptanya integrasi sosial
2.      Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat
3.      Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

C.  Ruang Lingkup

 Ruang lingkup mata pelajaran Sosiologi meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.      Struktur sosial
2.      Proses sosial
3.      Perubahan sosial
4.      Tipe-tipe lembaga sosial.


D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Kelas  X,  Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
1.1 Menjelaskan fungsi  sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
1.2 Mendeskripsikan nilai dan norma yang   berlaku dalam masyarakat
1.3 Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial



Kelas X,  Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan  kepribadian
 2.1 Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian
 2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial
 2.3 Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat



Kelas XI, Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial  
1.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan
1.2 Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat
1.3 Menganalisis hubungan antara struktur sosial dengan mobilitas sosial



Kelas XI,  Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2.   Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

2.1 Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
2.2 Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
2.3 Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural






Kelas XII,  Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami dampak perubahan  sosial 
1.1 Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat
1.2 Menganalisis dampak perubahan sosial terhadap kehidupan masyarakat
2. Memahami lembaga sosial
2.1 Menjelaskan hakikat lembaga sosial
2.2 Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial
2.3 Mendeskripsikan peran dan fungsi lembaga sosial



Kelas XII, Semester 2

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Mempraktikkan metode penelitian sosial
3.1 Merancang metode penelitian sosial  secara sederhana
3.2 Melakukan penelitian sosial secara sederhana
3.3 Mengkomunikasikan hasil penelitian sosial secara sederhana



E. Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Usulan / Proposal Penelitian Tinjauan Budaya Melayu dalam Cerpen Laba-laba karya: Gus Tf Sakai


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Kebudayaan adalah keseluruhan dari bahasa, tindakan dari hasil karya manusia yang merupkan suatu sistem dalam rangka kehidupan masyarakat yang dibiasakan oleh manusia dengan belajar. masyarakat  adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian, tidak ada masyarakat yang  tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang  tampak masyarakat sebagai wadah dan pendukukungnya.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat yaitu sebagai pelengkap kebutuhan baik lahir maupun batin,  spiritual maupun materil, karena manusia merupakan makhluk yang terbatas. Tidak ada suatu unsur kebudayaan yang tidak mempunyai kegunaan yang cocok dalam rangka kebudayaan sebagai keseluruhan. apabila ada unsur kebudayaan yang kehilangan kegunaanya maka unsur tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Kajian budaya tidak menolak secara keseluruhan model analisis kebudayaan. Dari segi objek, kajian budaya lebih memberikan perhatian pada budaya minoritas, budaya permulaan, peristiwa-peristiwa aktual yang ada di dalam kehidupan manusia kontemporer. Dari segi teori, kajian budaya menggunakan teori kontemporer. Sesuai dengan hakikatnya sebagai teori kritis di satu pihak, postrukturalisme dipihak lain yang dikritik adalah antar hubungannya (Kutha Ratna, 2010:408).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akhirnya mengangkat judul Tinjauan Budaya Melayu Dalam Antologi Cerpen Laba-Laba karya Gus Tf Sakai. Alasan yang melatarbelakangi mengapa peneliti mengkaji Tinjauan Budaya Melayu. adalah sebagai berikut:
Cerita-cerita dalam kumpulan cerpen ini menggambarkan sebuah parabel tentang  ketidakpastian, ketidakbebasan dan kebuasan. Yang di dalamnya terdapat berbagai unsur-unsur budaya melayu yang melekat.
Mempunyai kegunaan yang cocok dalam rangka kebudayaan sebagai keseluruhan. Dalam artian, kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat yaitu sebagai pelengkap kebutuhan baik lahir maupun batin,  spiritual maupun materil, karena manusia merupakan makhluk yang terbatas.
Alasan yang terpenting adalah Tinjauan Budaya Melayu dalam Cerpen Laba-laba karya: Gus Tf Sakai belum pernah diteliti oleh peneliti lain.

B.     Permasalahan   
1.      Batasan Masalah      
Agar kajian tidak meluas, maka penulis membatasi aspek budaya melayu dalam kumpulan cerpen Laba-Laba karya Gus Tf Sakai dan bagaimana kesenian budaya melayu  terdeskripsikan dalam kumpulan cerpen tersebut.
2.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah sistem kajian dari  budaya melayu dalam kumpulan cerpen Laba-Laba karya Gus Tf Sakai?
2.      Bagaimanakah bentuk-bentuk budaya melayu dalam kumpulan cerpen Laba-Laba karya Gus Tf Sakai?
C.     Tujuan Penelitian
1.      Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang aspek budaya melayu yang terdapat dalam antologi cerpen Laba-Laba karya Gus Tf Sakai.

2.      Tujuan khusus
1.      Mendeskripsikan aspek budaya melayu dalam antologi cerpen Laba-Laba karya Gust Tf Sakai.
2.      Mendeskripsikan bentuk-bentuk budaya melayu dalam antologi cerpen  Laba-Laba karya Gust Tf Sakai.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembang  tumbuhkan ilmu teori sastra khususnya yang berkaitan dengan aspek budaya melayu.
2.      Manfaat praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti lain yang akan mengkaji antologi cerpen tersebut dari aspek yang lain.
2.  Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneleliti lain yang mengkaji antologi cerpen khususnya budaya melayu..
E.     Definisi Operasional
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang. sebagai anggota masyarakat.