This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Minggu, 10 Februari 2013

Hakikat Prosa Fiksi


Hakikat Prosa Fiksi
Prosa yang sejajar dengan istilah fiksi (arti rekaan) dapat diartikan : karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, tidak sungguh - sungguh terjadi di dunia nyata. Tokoh, peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat imajiner. Hal ini berbeda dengan karya nonfiksi. Dalam nonfiksi tokoh, peristiwa, dan latar bersifat faktual atau dapat dibuktikan di dunia nyata,  Abrams ( Nurgiyantoro, 1994 : 2).
Dengan demikian, karya fiksi, adalah suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, serta hal yang tidak terjadi sunguh – sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Ada tidaknya, atau dapat tidaknya sesuatu yang dikemukakan dalam suatu karya dibuktikan secara empiris, inilah antara lain yang membedakan karya fiksi dengan karya nonfiksi. Tokoh, peristiwa, dan tempat yang bersifat imajinatif, sedangkan karya nonfiksi bersifat faktual (Nurgiantoro, 1994 : 2).
            Karya Fiksi dapat diartikan sebagai cerita rekaan, akan tetapi, pada kenyataannya karya yang tidak mengandung unsur rekaan pun disebut sebagai karya fiksi. Dewasa ini tampaknya penyebutan untuk karya fiksi lebih ditujukan terhadap karya yang berbentuk prosa naratif (atau biasa juga disebut teks naratif). Karya – karya lain yang penulisannya tidak berbentuk prosa, misalnya berupa dialog seperti dalam drama atau sandiwara, termasuk skenario untuk film, juga puisi – puisi drama (drama puisi) dan puisi – puisi balada, pada umumnya tidak disebut sebagai karya fiksi. Bentuk – bentuk karya itu dipandang sebagai genre yang berbeda. Walau demikian sebenarnya kita tidak dapat menyangkal bahwa karya – karya itu juga mengandung unsur rekaan.
            Dalam penulisan ini istilah dan pengertian fiksi sengaja dibatasi pada karya yang berbentuk prosa, prosa naratif, atau teks naratif (narrative text). Karya fiksi, seperti halnya dalam kesastraan Inggris dan Amerika, menunjuk pada karya yang berwujud novel dan cerita pendek. Novel dan cerita pendek (juga dengan roman) sering dibedakan orang, walaupun tentu saja hal itu lebih bersifat teoritis. Disamping itu, orang juga membedakan antara novel  serius dengan novel populer  yang bersifat teoritis dan tentatif. Hasil pembedaan itu seperti mudah diduga sebelumnya, tentulah tidak semua orang mau menerimanya (Nurgiyantoro, 1994 : 8 - 9) .    
Tinjauan Pustaka
Nurgiantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta: Gadjah Mada University Pers